Assalamu’alaykum Wr. Wb.
Salam sejahtera untuk agan-agan. Maaf agak kaskus sebelumnya, karena ini adalah salah satu dari trit ane yang ane pasang juga di blog. Gapapa kan? 😀

Kali ane mau sharing tentang pengetahuan yang ane dapet dari sebuah buku mengenai franchise. Di trit ini, berpandangan dari sudut yang akan membeli franchise ya, bukan pemiliknya. Jadi mohon maaf terutama jika ada agan yang udah jadi franchisor jika ada tulisan ane yang menyinggung.

Awalnya ane lagi ngebantuin pacar ane, wktu dia lagi ngerjain skripsinya tentang Pengaruh Kebijakan Impor terhadap Produksi Bahan Olahan Kedelai di Jakarta Selatan. Pas lagi ngebantuin ngeringkas dan memilih buku-buku, ane nemu buku bagus yang ane rasa bermanfaat buat agan-agan sekalian, karena sekarang kan lagi zaman-zamannya nih franchise berkembang pusat. Entah yang kecil atau yang sangat besar. Jadi trit ini bisa dijadikan masukkan kepada agan-agan sebelum memilih franchisor. Yuk mari disimak.

Pemahaman Singkat Mengenai Franchise

Menurut om Wiki,
Franchisor adalah sebutan dari pemberi waralaba;
Franchisee adalah sebutan dari penerima waralaba.

Menurut Rambat, 2007 franchise (sering disebut waralaba) itu adalah (untuk memudahkan ane bentuk jadi pointers):
– Bentuk usaha yang ditawarkan suatu perusahaan
– dengan kinerja unggul yang didukung SDM berbasis pengetahuan dan orientasi kewirausahaan
– dengan struktur yang baik
– yang dapat dimanfaatkan oleh pihak lain
– dengan melakukan hubungan kontrak
– untuk menjalankan bisnis di bawah sistem bisnis
– dengan imbalan yang telah disepakati.

Keunggulan-keunggulan Franchise

Yang kita liat adalah menurut pengalaman dari franchise-franchise yang sudah berhasil dulu ya. Beberapa keunggulan franchise adalah sebagai berikut:

1. Usia panjang dan kesuksesan yang tercipta melalui kerjasama antar dua pihak pengusaha (franchisor dan franchisee);
2. Mengandalkan kerjasama untuk meningkatkan keunggulan metode yang ada atau tujuan yang akan dicapai;
3. Franchisor memiliki akses atas permodalan dan berbagia biaya kepada franchisee dengan resiko yang [U]relatif[/U] rendah;
4. Pihak franchisee mendapat kesempatan memasuki dunia bisnis dengan cara yang cepat dan biaya yang rendah dengan produk yang telah teruji dan terbukti kredibiltas dan merknya;
5. Franchisee menerima secara berkala bantuan-bantuan manjerial dalam hal pemilihan lokasi bisnis, desain fasilitas, prosedur operasi, pembelian dan pemasaran;
6. Dari segi franchisor, keuntungan dapat diperoleh dari tenaga kerja yang memiliki motivasi tinggi, biaya pengawasan dan kontrol yang lebih kecil, penetrasi pasar dapat dilangsungkan secara cepat dan seksama dengan biaya relatif lebih kecil daripaa membangun sistem distribusi milik sendiri.

Permasalahan atau Kelemahan Franchise

Gak ada gading yang gak retak lah ya, begitu juga dengan franchise. Franchise juga bukan solusi yang gak punya kekurangan, yaitu sebagai berikut:

1. Dalam jangka panjang franchisor akan secara bertahap mengurangi jumlah franchisee, karena pertama profit per unitnya lebih besar kedua memiliki kontrol yang lebih besar, ketiga dapat lebih memperkecil permasalahan hukum;
2. Tidak ada jaminan bahwa merk yang terkenal akan sukses;
3. Adanya ketidak-amanan dalam suatu franchise, karena franchisor dapat memutuskan perjanjian atau tidak memperbaharui perjanjian.

Kiat-kiat Memilih Franchisor

Meskipun franchise menjanjikan banyak kelebihan, kewaspadaan dan pembelajaran agan-agan yang akan menjadi pelaku bisnis di bidang ini harus ditingkatkan lagi, supaya harapan atau impian bisnis franchise agan dapat tercapai, seiring suksesnya para franchisor.

Ditambah lagi, biasanya franchisor akan mengatakan bisnisnya menguntungkan sebagai alternatif investasi. Sebagai calon franchisee, kita tidak boleh mengandalkan info dari franchisor sepenuhnya, Nah, sebelum memilih, ini beberapa petunjuk menurut Rambat yang dapat kita lakukan supaya sukses menjadi franchisee.

1. Jangan Mudah Percaya dengan Brosur, Terlebih Lagi Kepada Calo Franchise
Informasi sepihak franchisor biasanya bias dan cenderung subjektif. Jangan pertaruhkan uang, hidup reputasi, dan masa depan agan. Carilah konsultan yang dapat agan percaya atau andalkan.

2. Jangan Ingin Cepat Kaya
Tidak ada jaminan bahwa melalui franchise usaha agan akan cepat mendapat untung besar. Reputasi merk dan sistem yang bagus pada akhirnya balik lagi pada kemauan dan kemampuan franchisee.

3. Jangan Memilih Franchise Hanya karena Harga yang Ditawarkan
Franchisor itu membutuhkan investasi besar untuk membangun bisnisnya, ingat tu gan Oleh karena itu, mereka menuntut pengembalian investasi bisnisnya melalui fee dan royalty.

4. Tentukan Tujuan Agan Memasuki Bisnis Franchise
Setiap orang kan punya tujuan yang berbeda. Ada yang nyoba bisnis baru, ada yang sekedar ingin dapet pekerjaan, ada yang ingin merintis usaha yang nanti diwariskan kepada anak cucunya, dan ada juga yang memang ingin jadi wirausahawan.

5. Perhatikan Tingkat Resiko yang Ada
Beli franchise itu kan gak sama dengan beli barang yang agan suka. Beli franchise adalah membeli bisnis. Bisnis berarti terkait dengan resiko. Dengan memilih bisnis ini, berarti kita ingin resiko yang lebih kecil daripada merintis bisnis sendiri. Tetap harus disadari bahwa franchise mempunyai variasi resiko yang berbeda. Franchisor baru dan outlet dengan wilayah baru tentu mengandung resiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan franchisor yang telah mapan. Resiko franchisor akan semakin kecil bila telah mampu bertahan cukup lama dan semakin besar ukurannya. Cari tahu berapa persen franchisee yang gagal setiap tahunnya, bila mencapai 20% kemungkinan besar ada sesuatu yang salah.

6. Hati-hati dengan Faktor Subjektivitas atau Emosional
Jangan memilih franchise hanya karena faktor emosional. Misalnya, karena agan suka burger, agan lantas terburu-buru membeli franchise burger dengan mengabaikan kondisi industri jenis makanan ini.

7. Hindari Franchisor yang Hanya Memiliki Satu Produk
Ketergantungan pada suatu produk itu sangatlah riskan, mengingat tingginya persaingan bisnis dewasa ini.

8. Hindari Franchise yang Membutuhkan Banyak Karyawan
Bisnis yang membutuhkan banyak karyawan sangat berpotensi memakan biaya produksi dan fixed cost yang semakin besar. Kemungkinan kesalahan manusia (human error) pun lebih besar. Pilihlah sistem yang sudah menggunakan mesin atau terkomputerisasi.

9. Hindari Franchisor yang Terjerat Masalah Hukum
Selidiki terlebih dahulu reputasi franchisor. Masalah hukum apa saja yang pernah menimpanya dan adakah kasus hukum yang sekarang sedang hadapi

10. Selidiki Berapa Banyak Franchisee yang Gagal
Semakin banyak franchisee yang gagal atau semakin banyak cabang yang tutup menunjukkan bisnis ini belum teruji dan banyak yang salah dari janji yang ditawarkan kepada franchisee.

11. Pelajari Dukungan Promosi Franchisor
Sebagai franchisee, agan akan dikenakan royalti. Oleh karena itu, berhak atas dukungan promosi. Franchisor harus menyediakan anggaran untuk hal ini.

12. Kunjungi Beberapa Franchisor Sebagai Perbandingan
Kunjungi beberapa franchiosr untuk mendapatkan sejumlah dokumen, formulir lamaran, bertanya langsung kepada owner atau pimpinan sambil meilihat fasilitas yang dimiliki franchisor. Usahakan agan bawa teman, keluarga, atau pasangan agar setelah itu mendiskusikan hasil kunjungan itu. Pada saat yang sama Franchisor juga menilai agan sebagai calon franchisee. Franchisor tidak hanya membutuhkan uang agan. Pada tahap awal, ia perlu yakin dengan kelayakan diri agan untuk menjadi franchisee.

13. Pelajari Dokumen dan Informasi yang Sudah Diperoleh
Dokumen yang dapat agan minta adalah formulir penawaran, perjanjian (kontrak yang berisi rincian ketentuan kerjasama), formulir lamaran (berisi data pribadi, pendidikan, pengalaman sebelumnya, kesehatan, dan lain-lain), Dokumen-dokumen tersebut harus dianalisis secara serius untuk mendapatkan gambaran dan proyeksi yang benar.

14. Mengunjungi atau Bertukar Pikiran dengan Franchisee Lain
Pendapat atau pengalaman franchisee lain tentang franchisor yang menjadi target agan sangatlah berharga. Caranya, agan bisa pura-pura belanja atau menggunakan jasa salah satu oultet franchisee. Coba tanyakan beberapa hal berikut ini:
1. Sudah berapa lama menjadi franchisee?
2. Apa saja yang telah diberikan oleh franchisor?
3. Bagaimana hubungannya selama ini?
4. Apa kelebihan dan kekurangannya?
5. Bagaimana kinerja penjualan outletnya?
6. Apakah sudah balik modal?
7. Berapa marjin keuntungannya?
8. Apa saran pada orang yang akan bergabung dengan merk ini?
Informasi yang agan dapat dari jawaban pertanyaan-pertanyaan di atas bisa digunakan sebagai pembanding informasi atau janji yang agan dapat dari franchisor.

15. Pelajari Laporan Keuangan Franchisor
Franchisor yang baik atau profesional biasanya terbuka dengan laporan keuangannya. Jika melihat negara-negara maju, open disclosure document sudah menjadi tuntutan sesuai dengan peraturan pemerintah atau UU yang berlaku. Sebaliknya, franchisor yang tertutup menunjukkan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan kondisi usahanya. Anda patut curiga. Keterbukaan informasi keuangan akan sangat membantu calon franchisee menilai kesehatan perusahaan dan seberapa besar resikonya.

16. Bandingkan Tingkat Penghasilan yang Akan Agan Peroleh dengan Penghasilan DepositoFranchise itu kan ada resikonya juga ada, kemungkinan gagalnya juga ada. So, penghasilan yang diperoleh dari franchise setidaknya bisa mencapai dua kali penghasilan bebas resiko. Jika penghasilan deposito misalkan 10%, maka return yang dapat diharapkan dari franchise agan minimal sebesar 20%.

17. Pertimbangkan Besarnya Franchise Fee dan Royalty
Besarnya franchise fee cukup beragam tergantung pada investasi awal yang diperlukan, sistem, teknologi yang dikembangkan, atau jenis bisnisnya (jasa, perdagangan, atau manufaktur). Biasanya semakin tinggi nilai investasi sebuah outlet franchise, semakin rendah franchise fee-nya. Hal ini dimaksudkan agar franchisor tidak membebani investor yang ingin membeli franchise. Franchise fee juga tergantung pada jenis bisnisnya. Franchise di bidang jasa, biasanya lebih besar, yakni 0,5% atau lebih dari nilai investasinya. Bidang jasa bukanlah bisnis padat modal, yang membutuhkan pabrik, tanah, atau gedung, sehingga franchise fee-nya lebih tinggi dibandingkan dengan biaya lainnya. Royalti dibebankan untuk memberikan pelayanan, saran, penelitian, dan pengembangan serta sistem bisnis. Besarnya royalti yang ditetapkan perlu agan bandingkan dengan sales atau revenue yang agan peroleh. Jadi tidak bisa hanya melihat dari besarnya.

“Memilih franchisor seperti membeli kucing dalam karung. Selidiki dulu, baru putuskan. Investigate before investing.”.

Situs-situs yang bisa agan jadiin tempat sebagai intip-intip sebelum nyari franchise:
http://www.waralabaku.com/

Home Page

Sebenernya karena post ini, ane juga mau nanya nih kepada agan-agan. Gak bermaksud offense ya, just asking. Pertanyaannya adalah:
BSI itu franchise apa bukan ya?

Sekian trit dari ane, semoga bermanfaat buat agan-agan khususnya yang sedang memilih jenis franchise apa yang cocok buat agan. Sebenarnya ane bukan seorang yang expert di bidang ini, ilmu ini aja ane dapet dari sebuah buku, yang ane sampein lewat forum. Namun, tetep ane punya saran pribadi, yang setuju dari yang ane sebutin di atas. Menurut ane, pertama bisnis itu seharusnya menjadi passion bagi kita, coba cari bisnis yang sesuai dengan passion kita dan sesuai dengan kiat-kiat di atas, karena dengan begitu, bisnis kita akan terus berkembang selaras dengan perkembangan diri kita.

Wassalamu’alaykum Wr. Wb.

Sumber:
Buku: Entrepreneurship (From Mindset to Strategy), oleh Rambat Lupiyoadi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2007
http://id.wikipedia.org/wiki/Waralaba

Leave a comment